Antibiotik adalah obat yang sangat penting dalam dunia medis karena kemampuannya untuk melawan infeksi bakteri. Namun, seperti halnya obat-obatan lainnya, antibiotik juga dapat berinteraksi dengan obat lain yang Anda konsumsi.

Interaksi ini bisa mengurangi efektivitas antibiotik, meningkatkan risiko efek samping, atau bahkan menyebabkan reaksi yang berbahaya. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami obat-obatan apa saja yang sebaiknya dihindari saat menggunakan antibiotik. Berikut daftarnya:

Antasida dan Suplemen Kalsium

Antasida yang mengandung magnesium atau aluminium, serta suplemen kalsium, dapat mengganggu penyerapan antibiotik seperti tetrasiklin dan fluoroquinolone. Akibatnya, efektivitas antibiotik bisa berkurang, membuat pengobatan infeksi menjadi tidak optimal.

Disarankan untuk mengonsumsi antibiotik setidaknya dua jam sebelum atau setelah meminum antasida atau suplemen kalsium.

Pengencer Darah (Antikoagulan)

Obat pengencer darah seperti warfarin dapat berinteraksi dengan beberapa antibiotik, termasuk metronidazole dan trimethoprim-sulfamethoxazole. Interaksi ini bisa meningkatkan risiko perdarahan karena antibiotik dapat mengganggu metabolisme warfarin, membuat darah menjadi terlalu cair.

Penting untuk memonitor INR (International Normalized Ratio) saat menggunakan kombinasi ini dan mungkin diperlukan penyesuaian dosis.

Obat Antijamur

Obat antijamur seperti ketoconazole dan fluconazole juga bisa berinteraksi dengan antibiotik tertentu.

Misalnya, ketika digunakan bersama dengan antibiotik macrolide seperti erythromycin, risiko mengalami gangguan irama jantung (aritmia) bisa meningkat. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan kombinasi obat ini.

Obat untuk Asam Lambung

Proton pump inhibitors (PPI) seperti omeprazole dapat mengurangi efektivitas antibiotik tertentu seperti ampicillin dan cloxacillin. PPI mengurangi keasaman lambung, yang dapat mempengaruhi penyerapan antibiotik di saluran pencernaan.

Disarankan untuk meminum antibiotik sebelum atau setelah penggunaan PPI sesuai dengan petunjuk dokter.

Obat Antidiabetes

Beberapa antibiotik, terutama yang berasal dari golongan sulfonamide, dapat meningkatkan efek hipoglikemik obat antidiabetes seperti glibenclamide.

Ini bisa menyebabkan kadar gula darah turun terlalu rendah, yang bisa berbahaya bagi penderita diabetes. Oleh karena itu, pemantauan kadar gula darah yang lebih ketat diperlukan jika Anda menggunakan kombinasi ini.

Menghindari interaksi obat antibiotik dengan obat lain adalah langkah penting dalam menjaga efektivitas pengobatan dan mencegah komplikasi.

Sebelum memulai pengobatan dengan antibiotik, sangat penting untuk memberi tahu dokter atau apoteker mengenai semua obat yang sedang Anda konsumsi, termasuk suplemen dan obat bebas.

Yuk dapatkan informasi selengkapnya terkait obat, suplemen, vitamin, artikel kesehatan, dan seputar kefarmasian dengan mengunjungi laman https://pafipangururan.org/ sebagai laman resmi organisasi Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI).

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *