Mengajarkan anak sikap antikorupsi dan mengenalkan ciri-ciri korupsi tidak akan berhasil tanpa adanya pembiasaan yang baik dari orang tua dan lingkungan sekitar.
Namun tanpa disadari, terkadang orang tua menunjukkan perilaku nirintegritas dalam kehidupan sehari-hari di hadapan anak, sehingga anak akan melihat bahwa perilaku tersebut wajar jika dilakukan oleh orang dewasa.
Nirintegritas itu sendiri artinya tindakan yang tidak jujur, atau tindakan yang tidak berintegritas. Apa saja contoh perilaku tersebut?
Di antaranya berbohong, bersikap tak acuh, tidak disiplin, hidup berfoya-foya, hingga tidak mampu menjalankan amanat atau kepercayaan dari orang lain. Untuk lebih jelasnya mari simak penjelasannya berikut ini:
1. Bertindak tidak jujur atau berbohong dalam melakukan sesuatu
Bertindak tidak jujur atau berbohong merupakan salah satu hal yang mencerminkan tindakan nirintegritas. Berbohong dalam melakukan sesuatu juga bisa merusak hubungan atau relasi yang telah dibentuk, lho.
Belum lagi jika kebohongan yang kita lakukan berhubungan dengan data perusahaan yang bisa menyebabkan kita ditindak secara hukum. Selain itu, terlalu sering berbohong terutama menyembunyikan kebenaran juga akan berdampak dengan tekanan psikologis serta emosional kita, karena kita harus mempertahankan atau menyembunyikan kebenaran tersebut.
2. Bersikap tak acuh terhadap berbagai hal
Bertindak tak acuh atau tidak peduli terhadap berbagai hal juga merupakan salah satu tindakan nirintegritas. Karena hal ini menunjukkan ketidaksukaan kita untuk mengakui atau mempertimbangkan perasaan maupun kepentingan orang lain.
Tentu saja hal ini juga akan berdampak pada relasi yang telah kita jalin dengan orang lain dalam waktu yang lama. Kita juga akan menjadi sosok yang kurang bisa berempati dengan pendapat maupun pengalaman orang lain.
3. Tidak disiplin dalam melakukan sesuatu
Perilaku tidak disiplin dalam melakukan sesuatu ini sering dikaitkan dengan perilaku yang tidak profesional. Selain mengurangi kepercayaan orang lain terhadap kita, tidak memiliki kedisiplinan dalam melakukan sesuatu juga akan menghambat diri kita sendiri untuk mencapai kapasitas penuh kemampuan kita, menghalangi kita dari tujuan utama hingga mempengaruhi kemajuan karir kita nantinya.
4. Hidup hedonisme dan berfoya-foya
Hidup berfoya-foya juga mencerminkan tindakan nirintegritas. Hal ini karena berfoya-foya biasanya bertentangan dengan nilai pribadi. Nilai-nilai pribadi seperti kedisiplinan, hidup mandiri serta memiliki sarana keuangan yang bijak tentu akan terpengaruh dengan perilaku kita yang sering hidup berfoya-foya.
5. Tidak mampu menjalankan amanah atau kepercayaan yang diberikan
Tidak mampu menjalankan amanah atau kepercayaan yang diberikan oleh orang lain, selain berdampak buruk pada relasi yang sudah dibentuk sejak lama, juga akan merugikan reputasi kita yang telah terbangun sejak lama.
Selain itu, kita juga akan kesulitan untuk mencari peluang kerja baru karena sering kali tidak bertanggung jawab terhadap pekerjaan-pekerjaan yang telah diamanatkan sebelumnya.
Berkaitan dengan amanah, hal ini juga dapat kita lihat dari maraknya kasus pinjaman online (pinjol) yang sedang terjadi. Kasus pinjol merupakan bentuk nyata dari masyarakat kita yang tidak mampu menjalankan amanah dari pihak lain, karena banyak sekali yang terjerat dan tidak menjalankan kewajibannya untuk segera membayar pinjamannya hingga jatuh tempo.
Nah, itu dia tadi sikap-sikap yang menunjukkan perilaku tidak berintegritas yang dapat kita hindari, terutama jika berada di depan anak. Untuk lebih mengetahui mengenai nilai-nilai integritas yang wajib dimiliki dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, kamu bisa mengakses pilihan artikel situs ACLC KPK. Terdapat juga informasi mengenai sikap antikorupsi yang tentunya tidak kalah penting dengan integritas. Semoga bermanfaat.
References:
